BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Kehadiran Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) terus mempersiapkan untuk penerimaan mahasiswa baru yang diprioritaskan untuk warga Kalsel, Kalteng, dan Kaltim.

Berdasarkan rilisnya kepada BPost Online, sebanyak 33 pejabat di lingkungan Universitas NU dilantik Sekretaris Dewan Pembina Badan Pengelola Universitas NU Kalsel, Dr H Abrani Sulaiman, di Aula Gedung Dakwah NU Kalsel, Jl Ahmad Yani KM 12.5, Kabupaten Banjar.

Antara lain Dr Hadiratul Kudsiah sebagai wakil Rektor I, Dr Erwin Rosadi sebagai wakil rektor II, Ahmad Mubarok sebagai Wakil Rektor III, Noor Milla Hayati sebagai wakil rektor IV.

Kemudian, Mia Fitria sebagai Kepala Biro, serta 28 pejabat lainnya, seperti Ketua Program Studi, Kepala Bagian, Pimpinan Lembaga dan Pusat Studi.

Dr H Abrani Sulaiman, yang juga Wakil Rektor III Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, mengatakan saat ini, dari 4000-an perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, hanya sekitar 20-an yang mampu mendapatkan prestasi baik sekali.

Itu pun pada umumnya hanya adanya di pulau Jawa. Sedangkan di luar Jawa, menurutnya hanya ada empat perguruan tinggi.

“Ini artinya, kita perlu kerja keras, agar perguruan tinggi di luar Jawa bisa sejajar dengan perguruan tinggi yang ada Jawa,” tegasnya.

Sementara HM Syarbani Haira, Ketua Badan Pengelola Universitas NU Kalimantan Selatan, menyatakan, Universitas NU yang tergolong baru punya target mulia di tengah merebaknya lembaga pendidikan tinggi yang ada di negeri ini.

Salah satunya, universitas ini akan memfokuskan membantu rakyat banua, yang susah mendapatkan porsi masuk perguruan tinggi.

Rencananya, ia akan menggaet para pimpinan pesantren, pimpinan majelis taklim, pimpinan NU di semua tingkatan, untuk mendorong santrinya meneruskan pendidikan sampai jenjang S1.

Bagi Syarbani, untuk memajukan negeri ini, tak cukup hanya pendidikan gratis 12 tahun. Untuk itu, generasi muda negeri ini perlu didorong untuk meneruskan pendidikan sampai jenjang S1.

Menurut Syarbani, begitu membahagiakan sekali jika ada anak santri ahli agama itu juga ahli dibidang perencanaan pembangunan (dengan kuliah di planologi), atau ahli akuntansi (dengan kuliah di fakultas ekonomi).

Atau ada anak santri mampu jadi pakar bangunan (sipil).

Untuk mendukung ide ini, pihaknya sudah mengupayakan mencarikan beasiswa, yang salah satunya dari PWNU Kalsel.

“Semoga bisa didukung dengan bantuan pemerintah kabupaten kota untuk membantu mahasiswanya bisa kuliah di Unversitas NU Kalsel,” ujarnya. (*)