The Fact about good presentation and bad presentation 

Membuat persentasi menarik pada zaman sekarang merupakan kemampuan yang diperlukan setiap individu. Kemampuan tersebut tidak hanya dibatasi oleh pelajar, mahasiswa, dan pengajar saja, bahkan juga diperlukan pada pegawai maupun pengusaha. Persentasi dalam dalam dunia pendidikan sudah dianggap “biasa”, hal tersebut dilakukan agar dapat membagi ilmu pengetahuan kepada audiens secara efektif. Sedangkan dalam dunia birokrat atau entrepreneur, hal tersebut dilakukan untuk memberitahukan kegiatan, permasalahan, produk kepada atasan / masyarakat.

Tahukah anda, bahwa persentasi yang menarik ternyata dapat membuat audiens lebih memperhatikan pembicara. sehingga materi yang ingin disajikan dapat terserap secara efektif walaupun hanya garis besarnya saja. mari kita bandingkan dengan persentasi yang kurang menarik, tentunya pilihan buruk bagi audiens antara lain tertidur, main handphone, mengobrol dengan teman, atau memerintahkan menyudahi persentasinya.

apakah dengan membuat persentasi menarik akan membuat audiens paham sepenuhnya tentang materi kita? jawabannya tentu saja tidak. Pertama, berdasarkan pengalaman penulis bahwa membuat persentasi yang menarik hanya membantu audiens memahami garis besarnya saja, kecuali mereka mencatat poinnya atau memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Kedua, mari kita lihat kutipan pada seminar bertema “Strategi Pembelajaran Berbasis Neurosains” di Uhamka Jakarta tanggal 10/9/2016 :

“Kebanyakan guru tidak paham soal ini. Mereka bicara di depan kelas bisa lebih dari 50 menit, padahal kemampuan siswa mendengar rata-rata hanya 20 menit,” kata dr Rizki Edmi Edison PhD sebagai Direktur Pusat Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka)

Hanya 20 menit, itu untuk ukuran siswa lho. sedangkan siswa memiliki daya kecerdasan yang baik dalam memahami sesuatu daripada orang dewasa. Dan kita tahu juga persentasi itu secara umum lebih dari 20 menit. Untuk itu penulis akan berbagi cara persentasi menarik yang diambil berdasarkan pengalaman, buku ataupun media lainnya.

—-Bersambung—-